Sabtu, 03 Desember 2022

SILATURAHMI

 Assalamualaikum Wr. Wb. 

       Puji syukur kita panjatkan bagi Allah yang telah memberikan nikmat kepada kita semua, sholawat serta salam kita panjatkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad Sholallahu 'alaihi wasallam. YTh, Ibu-Bapak, Kakak-Adek, Teman-teman dan semua yang membaca tulisan ini. Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan sedikit ilmu tentang 'Silaturahmi'. 

             Apa itu Silaturahmi? Silaturahmi adalah menjaga hubungan baik dengan kerabat yang berstatus mahram. Silaturahmi adalah gabungan dari 2 kata, yaitu Sillah (tali) dan Rahm (Rahim). Sillah ar Rahim ini hukumnya wajib, karena Nabi menyatakan :

1) "Siapa saja yang ingin dilapangkan rezeki nya dan dilanggengkan peninggalannya, hendaknya menyambung silaturahmi dengan kerabatnya" (HR. al Bukhari dan Muslim) 

2) "Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan hubungan kekerabatan" (HR. Muslim dan Abu Dawud) 

Nabi juga bersabda

"Sesungguhnya amal umatku akan diajukan (kepada Allah) pada petang hari Kamis, malam Jum'at. Namun, amal orang yang memutuskan hubungan kekerabatan tidak akan diterima (oleh Allah)." 

          Hadis hadis ini menjelaskan Sillah ar Rahm, yang di sertai pujian (madh) sekaligus ancaman (wa'id) sehingga menjadi indikasi (qarinah), bahwa tuntutan tersebut merupakan tuntutan yang tegas (thalab jazim); artinya hukumnya wajib. Jadi, silaturahmi hukumnya wajib, dan memutuskannya haram. Apalagi ada nash yang juga menunjukan larangan memutuskan silaturahmi dengan larangan yang tegas. 

         Karena itu, silaturahmi adalah menjaga hubungan baik dengan kerabat yang berstatus mahram, dan bukan dengan kerabat non-mahram. 

            Mengenai dalil yang menyatakan hal diatas: bahwa orang yang bukan mahram, haram hukumnya ber-khalwat dengannya; haram melihat, selain wajah dan telapak tangannya; juga haram melakukan ikhtilath dengannya. Padahal ini bertentangan dengan aktivitas silaturahmi; yaitu mengunjungi, memberi hadiah, bergaul (mukhalathah) dan duduk bersama. 

           Adanya perbedaan fakta silaturahmi dengan hubungan dengan orang yang bukan mahramnya membuktikan, bahwa silaturahmi khusus untuk konteks rahim dan mahram. 

         Adapun bentuk-bentuk aktivitas silaturahmi itu bisa bermacam-macam, antara lain kunjungan pada Hari Raya; momen momen penting, seperti pernikahan, kelahiran, khitanan dan sebagainya. Memberi hadiah pada kedua Hari Raya dan momen-momen penting tadi juga merupakan bentuk menjaga silaturahmi; termasuk membela mereka dan anak-anak mereka serta memenuhi kebutuhan dan hak-hak mereka. Nabi saw. bersabda :

    "Sedekah kepada orang miskin itu bernilai saru, yaitu sedekah saja; sementar sedekah kepada kerabat itu ada dua: satu bernilai sedekah, kedua bernilai menjaga hubungan baik (sillah)" (HR. Abu Dawud, at Tirmidzi, dan ad Darimi). 

                Dengan kata lain, orang yang memberikan hadiah dengan kerabat yang berstatis mahram mendapat dua pahala: pahala sedekah tathawwu' (sunnah) dan kedua pahala silaturahmi. 

        Sebaliknya, orang yang memutuskan silaturahmi adalah orang yang tidak mementingkan kerabatnya, juga orang yang tidak mau diperhatikan kerabatnya, baik dengan kunjungan, hadiah maupun yang lain. Jadi, orang yang memutuskan silaturahmi adalah orang yang menistakan kerabat, sekecil apapun bentuk penistaan tersebut. Itulah bentuk pemutusan silaturahmi. Kepada mereka, Nabi mengancam :

"Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan hubungan kekerabatan" (HR.Muslim dan Abu Dawud). 

        Kita juga bisa melihat kejadian saat ini. Kita bisa menyambungkan tali silaturahmi dengan memberikan bantuan, hadiah, dan lainnya untuk saudara seiman kita yang terkena gempa di Cianjur.. 

        Silaturahmi merupakan salah satu amalan umat muslim untuk menyambung tali persaudaraan. Selain itu, silaturahmi juga memiliki keutamaan yang luar biasa bagi umat manusia. Melansir dari NU Online, menjalin silaturahmi dengan sesama merupakan salah satu sarana kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

       Keutamaan nya itu tak hanya menjadi makhluk yang mulia, keutamaan silaturahmi juga dapat memperpanjang umur dan melapangkan rezeki. Mengunjungi anggota keluarga dan sanak saudara merupakan salah satu cara untuk menciptakan kerukunan dan keharmonisan. Selain itu silaturahmi juga merupakan amalan yang memiliki nilai pahala besar.

       Dilansir dari NU online, berikut adalah keutamaan silaturahmi:

1). Memperluas Persaudaraan

Salah satu keutamaan silaturahmi adalah memperluas persaudaraan. Setiap orang yang menjalankan silaturahmi akan lebih banyak mengenal sahabat atau saudara yang lainnya.

Seseorang yang jarang bersilaturahmi, tentu tidak akan saling mengenal keluarga, sahabat yang lainnya, padahal diketahui bahwa semua umat Islam adalah saudara. Inilah yang menjadi salah satu fungsi dari silaturahmi.

2). Menjadi Makhluk Mulia

Keutamaan silaturahmi selanjutnya, yaitu dapat menjadikan kita sebagai makhluk yang mulia. Pasalnya menyambung silaturahmi dengan orang yang telah memutuskan tali silaturahmi merupakan akhlak terpuji yang dicintai oleh Allah. Sebagaimana sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ali bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Maukah kalian saya tunjukkan perilaku akhlak termulia di dunia dan di akhirat? Maafkan orang yang pernah menganiayaimu, sambung silaturahmi orang yang memutuskanmu dan berikan sesuatu kepada orang yang telah melarang pemberian untukmu."

Sedangkan, seseorang yang suka memutus tali silaturahmi maka dianggap sebagai perusak kehidupan. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam salah satu surah Al-Quran berikut ini, Allah SWT berfirman:

"Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan tali silaturahmi (kekeluargaan)? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan penglihatan mereka".(QS. Muhammad:22-23)

3). Memperpanjang Umur

Tak hanya menjadi makhluk yang mulia, keutamaan silaturahmi juga dapat memperpanjang umur dan melapangkan rezeki. Mengunjungi anggota keluarga dan sanak saudara merupakan salah satu cara untuk menciptakan kerukunan dan keharmonisan. Selain itu silaturahmi juga merupakan amalan yang memiliki nilai pahala besar.

Seseorang yang senantiasa menjaga tali silaturahmi maka Allah akan melapangkan rezeki dan memperpanjang umurnya. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadis berikut, Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi," (HR. Bukhari – Muslim).

Menjaga dan memperkuat silaturahmi sangat penting dilakukan oleh setiap muslim. Hal ini bukan hanya bermanfaat di dunia saja, akan tetapi untuk kebaikan di akhirat nanti.

4). Menambah Empati

Salah satu keutamaan silaturahmi dalam Islam adalah menambah empati dan menjauhi sikap egois. Saat bersilaturahmi, Anda dibiasakan untuk menghargai, menghormati, dan mendengarkan cerita orang lain. Untuk itu, secara tidak langsung, silaturahmi jika dijalankan secara konsisten akan membentuk empati dan menjauhi sikap egois.

5). Menjaga Kerukunan

Selain dapat menambah empati dan menghindari sikap egois, silaturahmi juga dapat menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan sesama. Momentum saling memaafkan saat bersilaturahmi dapat membuat hubungan menjadi rukun. Pasalnya setiap manusia tidak akan pernah lepas dari kesalahan dan dosa, sehingga sudah barang tentu seseorang akan minta maaf dan saling memaafkan.

Seseorang yang memutus tali silaturahmi maka dianggap sebagai perusak bumi. Bahkan ia juga akan menerima kutukan dari Allah SWT. Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam salah satu hadis berikut, Rasulullah SAW bersabda:

"Tak akan masuk surga pemutus tali silaturahmi".(HR. Bukhari dan Muslim).

6). Dijauhkan dari Neraka

Keutamaan silaturahmi berikutnya ialah dijauhkan dari neraka. Seseorang Muslim yang menjalin kembali tali silaturahmi maka akan dijauhkan dari neraka. Sebagaimana dalam salah satu hadis berikut ini, yang artinya:

"Engkau menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi." (HR Bukhari dan Muslim).

7). Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Menjalin silaturahmi dengan sesama juga menjadi salah satu sarana kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pasalnya saat kita mau menyambung silaturahmi dan memperlakukan manusia dengan baik, berarti kita telah menjalankan perintah Allah SWT. Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra ia berkata sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah SWT menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman: "Benar, apakah engkau ridha jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau?" Ia menjawab: iya. Dia berfirman: "Itulah untukmu."

        Nah itulah sedikit tentang silaturahmi, jadi.... apakah anda masih gengsi untuk berkunjung ke rumah kerabatmu? Jangan ya... 

       Baik, itu saja yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf jika ada salah kata kata. Terimakasih untuk sebelumnya sudah menyempatkan membaca tulisan ini. Wasalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh.. 

Nusaibah Najma Tsaaqib. Kls 5. 3 Des 2022. Cimahi

STP SD Khoiru ummah Cimahi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar