Selasa, 06 Desember 2022

FENOMENA SIANG DAN MALAM*

Oleh : Hera Anggarawaty

Guru mapel dan Ortu siswa STP SD Khoiru ummah Cimahi

Dalam Islam, pergantian hari dimulai dari waktu maghrib. Setelah maghrib adalah hari yang berbeda,yaitu hari berikutnya. Sedikit intermezo, anak saya yang bungsu perempuan, saat itu berusia sekitar 3 lebih atau 4 tahun kurang. Pada saat ashar , diam minta izin untuk nonton film Umar bin Khaththab di laptop. Saya mengizinkan,  tapi besok. Bukan saat itu. 

Anak saya tersenyum dan langsung setuju.Nampak rona senang pada raut mukanya. Saya agak heran juga. Tumben langsung setuju, biasanya dia suka tawar menawar dulu. 

Tidak lama kemudian, adzan maghrib terdengar. Seperti biasa, kami melaksanakan sholat maghrib dan rangkaian aktivitas sesudah sholat maghrib. Tidak lama kemudian, anak saya yang bungsu itu berkata, "Mak, ade mau nonton film Umar, kan tadi sudah dibolehkan. "

"Kan, besok. " Kata saya. 

"Iya, kan ini sudah maghrib, jadi sudah besok. " Kata anak saya penuh percaya diri.

 "Di Islam, kan besoknya seudah maghrib, " Kata anak saya lagi. 😂

Oh, faham saya. Kenapa anak saya tidak tawar menawar waktu seperti biasanya, dan wajahnya nampak hepi-hepi saja. Rupanya karena dari ashar ke maghrib hanya sebentar saja. Sementara dalam benak saya, saat saya menjanjikan boleh nonton besok itu, ya besok pagi. 😂

Begitulah. Di satu sisi senang juga, anak ingat bahwa dalam Islam pergantian hari di saat maghrib, walaupun dia jadikan sebagai 'strategi', hehe. 


*Mengamati Pergantian Hari*

Saat maghrib tiba, jika cuaca cerah, maka akan nampak langit berwarna merah tembaga di Barat. Perlahan akan berkurang dan menghilang warna merah tembaga itu seiring tenggelamnya sang raja hari. Lalu alam semesta perlahan-lahan temaram. Jarak pandang mulai memendek. Lalu bertambah gelap, hingga mulai muncul beberapa bintang  dan rembulan. Seberapa banyak bintang terlihat dengan mata telanjang, tergantung seberapa gelap permukaan bumi. Juga seberapa banyak cahaya lampu yang digunakan manusia sebagai penerang. Baik di dalam rumah, utamanya di luar rumah. Seperti di halaman, gang-gang,jalan-jalan dan wilayah terbuka lainnya. Cahaya lampu yang banyak akan menjadi 'polusi cahaya' bagi terlihat jelas atau tidaknya benda langit. 

Suasana biasanya  semakin berkurang suara aktivitas manusia. Kecuali adzan maghrib, atau sholawat dan dzikir sesudah  sholat. Sesekali  akan terdengar suara orang  yang berjualan sore atau peralatannya untuk menjajakan makanan atau minuman. Seperti penjual bajigur bandrek yang mantap disantap sore. Juga suara penjual sate, baso tahu, atau mie tektek dan nasi goreng keliling. 

Biasanya pada saat ashar menjelang maghrib juga terdengar suara serangga, seperti suara jangkrik dan Ga'ang. Jika di wilayah yang masih rimbun pepohonan dan tanah-tanah kosong atau tegalan, juga kebun atau sawah, bahkan sungai, akan terdengar suara tongeret. Sesekali akan terdengar suara kodok. Kalau di komplek perumahan di kota, biasanya yang terdengar jangkrik  dan Ga'ang. Ada suara kodok kalau di halaman rumahnya ada kolam, sekalipun kolam kecil untuk ikan hias. 

Kemudian akan terdengar suara kepak sayap kelelawar yang terbang di sekitar pepohonan di halaman. Kadang suara cuit burung malam juga sesekali mulai terdengar. Kadang nampak pula Siraru atau laron terbang di sekitar lampu di teras. 

Suhu mulai terasa dingin. Tiupan angin yang agak kencang saat ashar, biasanya mulai bertiup lebih perlahan atau kadang sebaliknya. 

Suhu dingin yang mulai menyergap kadang membuat cuping hidung dan daun telinga menjadi dingin. 

Tidak ada aroma khas yang tercium secara alami saat maghrib, kecuali di daerah ramai lalu lintas masih tercium polusi dari knalpot kendaraan. Berpadu dengan aroma aneka panganan dan minuman yang dijual sore. 

Minum air hangat sangat pas dan enak saat maghrib menjelang malam. Kadang air hangat mudah dingin juga seiring mendinginnya suhu maghrib menuju malam. 

Saat datang waktu isya dan malam semakin larut. Maka malam semakin gelap. Suara kehidupan semakin berkurang. Baik suara manusia maupun suara kendaraan, juga semakin langka. Malam semakin larut maka semakin gelap dan semakin sepi. Sebab, orang-orang mulai beranjak ke peraduan untuk beristirahat. Mulai sekitar pk.21.00- 24.00, malam bertambah sepi, karena hampir semua orang sudah terlelap. Suara yang ada selain suara nafas orang yang tidur nyenyak bahkan kadang mendengkur, paling suara burung malam yang sesekali melintas di atap rumah. 

Suhu juga semakin dingin. Bahkan jika mulai dini hari, suhu dingin seolah menusuk tulang, utamanya terasa di sekitar punggung dan tulang belakang. Jika kita bangun sekitar pk. 02.00 atau 03.00, maka rasa dingin akan terasa mengelus tubuh. Angin berhembus perlahan yang juga mengantarkan suhu dingin terasa pada tubuh.  Aroma segarnya udara bersih, terasa segar di hidung dan sangat menyegarkan rongga dada ketika dihirup dengan dalam, dan perlahan dikeluarkan lewat mulut. Menurut para ahli, namun saya lupa sumber bacaannya. Udara sekitar pk. 03.00-05.00 adalah udara dengan puncak kebersihannya dari polusi juga puncak kesegarannya. Pada saat yang sama paru- paru manusia pun, pada sekitar pk. 03.00 berada pada puncak aktivitasnya. Maka menarik nafas dalam, menghirup udara sebanyak-banyaknya pada sekitar dini hari tersebut, sangat baik untuk kesehatan paru-paru dan pernafasan. Biasanya akan  terdengar sayup-sayup adzan pertama dari masjid. Suara adzan terasa menyelusup ke setiap aliran darah dalam nadi seiring menyelusupnya rasa dingin. Kadang terdengar kokok ayam. Namun tak seramai kokok pagi hari. Saya pernah mendengar bahwa suara kokok ayam dini hari, karena ayam-ayam itu mampu melihat malaikat yang sedang menyebarkan rizki. Maka berdoa untuk dimudahkan rizki sangat baik. 

Dalam suatu chanel youtube yang mengutip pendapat seorang peneliti dalam sebuah jurnal ilmiah hasil penelitian, maaf saya lupa chanel dan nama jurnalnya, disebutkan bahwa ayam memiliki retina yang mampu menangkap cahaya tertentu yang retina manusia tidak mampu menangkap cahaya itu. Dengan kondisi retina tersebut, maka ayam diduga bisa melihat malaikat. Wallahu 'alam. Maasya Allah.  

Pekatnya gelap tengah malam hingga dini hari mulai berkurang. Utamanya setelah terbit fajar. Mulai muncul remang-remang cahaya di ufuk timur. Gelap malam semakin memudar seiring datangnya waktu shubuh. Adzan berkumandang lebih nyaring dan jelas dibandingkan  adzan pertama. Suara kehidupan mulai bermunculan. Suara orang-orang yang bangun, dan berangkat ke masjid untuk sholat berjama'ah. Suara dzikir bada shubuh semakin memudarkan sepi pagi. Suara ayam berkokok lebih nyaring dan bersahutan. Suara cericit burung pagi juga mulai terdengar. 

Suhu subuh dingin namun tak sedingin dini hari. Tingkat dinginnya semakin berkurang. Aroma rumput dan pucuk dedaunan tercium menyegarkan.  Lidah biasanya sangat ingin untuk minum air hangat. Air minum terasa  menghangatkan kerongkongan , dada dan lambung. 

Pagi semakin terang seiring terbitnya matahari. Suhu juga semakin hangat seiring terpaan sinar matahari. Benda-benda di alam semesta dan di sekitar kita akan terlihat semakin jelas, bentuk, rupa dan warnanya. 

Dalam sebuah buku sains untuk anak disebutkan bahwa setiap warna benda yang terlihat disebabkan benda tersebut memantulkan sinar matahari. Misalnya setangkai bunga terlihat oleh mata kita berwarna merah, karena bunga tersebut memantulkan warna merah dari sinar matahari. Daun terlihat oleh mata kita berwarna hijau, karena daun tersebut memantulkan warna hijau dari sinar matahari. Maasya Allah luar biasa ilmu yang tersebar di alam semesta ini.

Berjemur sangat pas di pagi hari. Selain menghangatkan tubuh, berjemur juga baik untuk kesehatan, diantaranya membantu terbentuknya vitamin D dalam tubuh.  Aroma bunga yang mekar kadang tercium wangi dan menyegarkan.


Saat dhuha saat yang nyaman untuk menikmati kudapan , seusai sholat dhuha, dan aktivitas pagi hari. Semisal olah raga atau memasak di dapur. 

Semakin siang suhu semakin panas, juga semakin terang benderang jika cuaca cerah, seiring semakin meningginya posisi matahari. Sekitar satu jam  sebelum dhuhur Rasulullah saw menganjurkan untuk istirahat sejenak untuk qoilullah. Lalu sholat dhuhur dan makam siang. Maasya Allah terasa nikmat makan seusai beraktivitas .  

Pada tengah hari biasanya pandangan lebih silau, dan panas terasa di ubun-ubun kepala. Saking panasnya sinar matahari. Tak terbayangkan panas yang luar biasa di Padang Mahsyar, saat letak matahari begitu dekat. 

Semakin sore , matahari mulai tergelincir, dan masuk waktu ashar. Udara mulai mendingin  dan aktivitas manusia mulai menurun untuk bersiap shalat ashar. 

Biasanya hangat matahari semakin berkurang. Bayangan benda mulai miring dan perlahan menghilang seiring meredupnya sinar matahari. Mulai terbentuk awan bernuansa oranye dan semakin memerah tembaga tanda maghrib akan segera tiba. MaasyaAllah


*Hikmah*

Masya Allah mengamati pergantian siang dan malam begitu menakjubkan. Hanya Allah yang mampu menciptakan semua ini. Menciptakan malam untuk beristirahat dan menciptakan siang untuk beraktivitas. 

Allah mengatur pergantian siang dan malam dengan melibatkan kerjasama rotasi bumi dan ketundukkan bulan dan matahari kepada Allah yang telah menciptakannya dan mengaturnya . Manusia semakin nampak tak berdaya. Sujud dan syukur juga meningkatkan ketaatan dan amal sholih merupakan konsekuensi logis bagi manusia..

*Latihan 8 Kelas Tafkir Batch 4 Khoiru Ummah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar