Oleh Hera Anggarawaty*
Kilau merah tembaga kembali menghias langit senja
Di antara tebaran awan Cirrus tipis yang berlapis-lapis
Sungguh memanjakan mata
Semilir angin mengelus wajah yg terpana menyaksikan keelokan senja
MaasyaAllah!
Entah senja ke berapa ini
Senja dengan aneka rupa cuaca yang mengiringinya
Selalu menyisakan kesan yang dalam
Kadang mengundang kekaguman tak terkira
Kadang memunculkan kekhawatiran dan ketakutan luar biasa
Saat yang bergulung-gulung di langit senja adalah Cumulonimbus yang tebal, kelabu bahkan hitam pekat.
Waktu terus beringsut
Senjapun beranjak malam
Merah tembaga ditelan kepekatan gulita
Suasana yang semakin hening
Saat makhluk hidup mulai terlelap
Apalagi saat angkasa sepi tanpa bintang dan rembulan
Sepi diri menyergap tak tertahan
Memandang angkasa malam yang luas membentang,
diri bagaikan setitik debu
Tak berarti
Tak berdaya
Tak kuasa
Untuk merobek lukisan malam gelap yang sepi menjadi keriuhan siang yang benderang.
Siapa aku?
Hanya sesosok mikrokosmos pada gempita makrokosmos tak berbatas
Siapa aku?
Ada dan tiadanya diriku tak akan mengubah malam menjadi siang ataupun sebaliknya
Siapa aku?
Tak bisa menghentikan keberlangsungan pergantian siang dan malam.
The show will go on
Kehidupan akan terus berlangsung
Malam dan siang akan terus bergulir
Musim demi musim akan terus berganti
Siapakah aku?
Tak akan pernah bisa mengubah segalanya
Karena...
Aku, kehidupan dan alam semesta hanya ada pada genggamanMu
Hanya Kau, yaa Rabbal'aalamiin
Pencipta, Pengatur dan Penguasa segalanya
Ampuni aku, yang kerap lalai dan lupa
Astaghfirullahal Azhiim
Cimahi, 01112022
* Guru Mapel Bahasa Indonesia MTs Yanuri Annamira Cimahi
* Puisi challenge 9 Kelas tafkir batch 4 Khoiru Ummah
*Guru dan ortu siswa STP SD Khoiru Ummah Cimahi
Di antara tebaran awan Cirrus tipis yang berlapis-lapis
Sungguh memanjakan mata
Semilir angin mengelus wajah yg terpana menyaksikan keelokan senja
MaasyaAllah!
Entah senja ke berapa ini
Senja dengan aneka rupa cuaca yang mengiringinya
Selalu menyisakan kesan yang dalam
Kadang mengundang kekaguman tak terkira
Kadang memunculkan kekhawatiran dan ketakutan luar biasa
Saat yang bergulung-gulung di langit senja adalah Cumulonimbus yang tebal, kelabu bahkan hitam pekat.
Waktu terus beringsut
Senjapun beranjak malam
Merah tembaga ditelan kepekatan gulita
Suasana yang semakin hening
Saat makhluk hidup mulai terlelap
Apalagi saat angkasa sepi tanpa bintang dan rembulan
Sepi diri menyergap tak tertahan
Memandang angkasa malam yang luas membentang,
diri bagaikan setitik debu
Tak berarti
Tak berdaya
Tak kuasa
Untuk merobek lukisan malam gelap yang sepi menjadi keriuhan siang yang benderang.
Siapa aku?
Hanya sesosok mikrokosmos pada gempita makrokosmos tak berbatas
Siapa aku?
Ada dan tiadanya diriku tak akan mengubah malam menjadi siang ataupun sebaliknya
Siapa aku?
Tak bisa menghentikan keberlangsungan pergantian siang dan malam.
The show will go on
Kehidupan akan terus berlangsung
Malam dan siang akan terus bergulir
Musim demi musim akan terus berganti
Siapakah aku?
Tak akan pernah bisa mengubah segalanya
Karena...
Aku, kehidupan dan alam semesta hanya ada pada genggamanMu
Hanya Kau, yaa Rabbal'aalamiin
Pencipta, Pengatur dan Penguasa segalanya
Ampuni aku, yang kerap lalai dan lupa
Astaghfirullahal Azhiim
Cimahi, 01112022
* Guru Mapel Bahasa Indonesia MTs Yanuri Annamira Cimahi
* Puisi challenge 9 Kelas tafkir batch 4 Khoiru Ummah
*Guru dan ortu siswa STP SD Khoiru Ummah Cimahi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar