Senin, 14 Januari 2013

Perbincangan Sore Hari



Sore lalu
Ku berbincang denganmu
Kunikmati  jernih dan lantang suaramu
Tak seringkih sosokmu

Kedua bola matamu bisa saja tak berfungsi
Tetapi pikirmu setajam belati
Bilah tajamnya mengupas setiap masalah hingga tuntas
Menguliti setiap kerikil masalah negeri ini

Kau bilang aku baru tahu
Tapi ku bilang kau banyak tahu
Kau bilang maka pasti masih banyak yang belum aku tahu
Aku bilang kau mulai banyak tahu

Perbincangan sore
Tentang alam, Tuhan dan manusia

Kau bertanya mengapa penyimpangan seolah kebiasaan?
Korupsi menjadi tradisi
Pergaulan bebas tanpa batas
Homo lesbi semakin menjadi

Harta menjadi Tuhan
Aturan hidup dibuat sendiri
Seolah hidup milik sendiri

Kau bertanya apakah orang miskin dilarang sekolah?
Ilmu seolah barang mewah
Sebagian mengantri HP mewah keluaran terbaru
Sebagian lagi mengais-ngais sampah dengan hati membiru pilu

Kau bertanya lagi, apakah generasi tak boleh bergizi?
Kau heran sendiri,
masa sih itu terjadi?
Tapi fakta menjadi bukti.

Susu, lauk pauk, hapus saja dengan nasi aking
Pengungsi lumpur Lapindo mengubah nasi keras sumbangan menjadi kerupuk
Jadilah nasi berlauk kerupuk nasi
Cukup itu saja. Maka begitulah kualitas generasi

Perbincangan sore hari
Menjadi pembuka mata hati
Untuk sahabatku : Nuri. Bandung, 03072007 Suatu sore di Lembaga pendidikan Tuna Netra Wyata Guna.
Oleh Hera Anggarawaty

Tidak ada komentar:

Posting Komentar