menggulung layar malam
pada temaram hingga pekatnya
enyahkan gulitanya
diiringi kepak sayap kelelawar
beberapa buah mungkin berjatuhan
tak mampu bertahan
terusik
bahkan tergigit
eratkan genggaman
pada pangkal keimanan
peluk erat palung hati kesabaran
hingga mengkristal dalam ketaatan pada titahNya
inilah angin sepoi
badai belum lagi datang
namun cita yang hakiki bisa jadi
menemuinya
biarkan
karena kita belum diperintahkan untuk
itu
hingga saatnya tiba
tatkala badai reda berganti hangatnya
fajar kemenangan
dan angkasa riuh mnyambut panji
RasulNya
mengobarkan semangat jihad fii
sabilillah
memompa darah laskar perindu syuhada
pekat malam menggulung tuntas
dan gulita telah terhempas
walau tertumpah harta dan lelah
derai air mata …
bahkan terlepas jiwa dari raga
tak apa
karena Pemilik jiwa memberi tempat
terindah
biarlah
demi terukir gemilang fajar kemenangan
berpendar keemasan
berkilau menakjubkan
khilafah 'ala minhaji nubuwwah
Allahu Akbar !
Pojok Cemara, 26042017
Hera Anggarawaty
Tidak ada komentar:
Posting Komentar